Para kolektor motor memiliki beragam alasan mengapa mereka mengoleksi motor-motor incaran, terutama yang klasik atau langka. Berikut adalah alasan-alasan utama:
🔧 1. Nilai Historis
- Motor klasik biasanya memiliki nilai sejarah tinggi. Bisa jadi:
- Digunakan dalam era atau peristiwa penting,
- Menjadi ikon masa tertentu (misalnya Honda CB100 di era 70-an),
- Pernah populer di masa lalu (seperti RX-King di jalanan Indonesia era 90-an).
🗨️ “Motor ini bukan cuma kendaraan, tapi saksi sejarah.”
💰 2. Nilai Investasi
- Motor klasik yang dirawat dengan baik cenderung naik nilai jualnya dari tahun ke tahun, apalagi jika:
- Masih orisinal,
- Jarang ditemukan,
- Punya surat dan dokumen lengkap.
📈 Banyak kolektor melihat motor tua sebagai aset investasi jangka panjang.
🎨 3. Estetika dan Desain Unik
- Motor klasik punya desain yang:
- Ikonik,
- Khas zamannya,
- Tidak diproduksi lagi.
Desain seperti lampu bulat, tangki membulat, atau garis bodi tajam pada motor Vespa atau CB100 sangat disukai karena punya “jiwa” dan karakter tersendiri.
🔧 4. Hobi Restorasi dan Tantangan
- Banyak kolektor menikmati proses:
- Mencari suku cadang original,
- Merestorasi motor ke kondisi 100% orisinal,
- Menghidupkan kembali motor yang sudah tua dan rusak.
🛠️ Proses ini menjadi bentuk kepuasan pribadi dan ajang unjuk keahlian.
🛵 5. Kenangan dan Nostalgia
- Beberapa kolektor membeli motor:
- Yang dulu dimiliki orang tua mereka,
- Yang pernah mereka gunakan saat muda,
- Atau yang dulu mereka impikan tapi belum mampu beli.
💭 Koleksi motor bisa menjadi cara untuk “mengulang masa lalu”.
🏆 6. Status dan Gengsi
- Memiliki motor klasik yang langka atau full original menunjukkan:
- Selera tinggi,
- Pengetahuan mendalam,
- Dan kemampuan merawat barang berharga.
Bagi sebagian orang, ini juga soal prestise di komunitas otomotif.
🤝 7. Gabung Komunitas dan Ajang Pamer
- Banyak kolektor motor ikut:
- Event kontes motor klasik,
- Touring komunitas,
- Pameran otomotif.
Ajang ini jadi tempat untuk menunjukkan koleksi dan menjalin relasi dengan sesama pecinta motor klasik.
Apa saja contoh motor tua yang menjadi incaran para kolektor?
![]() | ![]() | ![]() |
![]() | ![]() | ![]() |
Beberapa motor incaran para kolektor di Indonesia termasuk motor klasik 2-tak seperti Honda NSR 150, Yamaha RX King, dan Suzuki Satria Hiu. Selain itu, motor-motor klasik lainnya seperti Honda CB100, Vespa P150X, dan Kawasaki Binter Merzy juga banyak dicari.
Berikut adalah beberapa motor yang menjadi incaran kolektor:
1. Motor 2-tak:
– Honda NSR 150: Motor sport 2-tak dengan desain sporty dan performa mesin yang baik.
– Yamaha RX King: Motor 2-tak yang melegenda dengan julukan “motor jambret” karena akselerasinya yang cepat.
– Suzuki Satria Hiu: Motor 2-tak dengan desain khas yang sporty dan mesin bertenaga.
2. Motor klasik lainnya:
– Honda CB100: Motor klasik yang populer, terutama setelah muncul di film Dilan.
– Vespa P150X: Vespa klasik yang masih banyak diminati, terutama dalam kondisi orisinal.
– Kawasaki Binter Merzy: Motor klasik dengan desain mirip cruiser dan mesin yang cukup bertenaga.
– Honda Astrea Star: Motor bebek klasik yang menjadi ikon pada masanya.
Adakah faktor pendukung untuk para kolektor berburu motor incaran mereka?
Faktor yang membuat motor-motor ini menjadi incaran kolektor:
1. Desain klasik:
Motor-motor ini memiliki desain yang menarik dan menjadi bagian dari sejarah otomotif Indonesia.
2. Kelangkaan:
Beberapa motor sudah tidak diproduksi lagi, sehingga sulit ditemukan dalam kondisi baik.
3. Performa:
Motor 2-tak dikenal dengan performanya yang bertenaga dan akselerasinya yang cepat. Dan juga motor ini memberikan sensasi berkendara bagi pengendaranya pada saat result live kecepatannya yang tinggi
4. Nilai sentimental:
Banyak kolektor yang mencari motor-motor ini untuk bernostalgia dengan masa lalu mereka.
5. Investasi:
Motor klasik juga bisa menjadi investasi yang menguntungkan, karena harganya cenderung meningkat seiring waktu.